Cerpen

MILENIAL BERKEDOK GENGSI

Waktu menunjukkan pukul 04:00 pagi, aku sudah bangun dengan mataku yang terasa agak panas efek begadang tadi malam. Aku duduk de sejenak mengumpulkan nyawa yang masih di ujung ubun-ubun, ku lihat temanku haris masih tidur pulas di sebelahku, aku segera mebangunkan haris dengan menggoyang-goyangkan badan-nya.

Aku : “hei Ris bangun-bangun udah jam empat pagi nihh..!”. ucapku dengan nada sempoyongan layak-nya orang baru saja bangun dari tidur nya.

Haris : “heermm.. Hermm.. Apaan sih..!” sahutnya seperti orang mengigau.

Aku : “lahh malah nanya..!! hari ini kita kan ada jadwal tes seleksi kerja..!!”. Nadaku sedikit mengeras.

Haris memang susah di bangunin dan sering mengigau. ia bangun dan bersandar di tembok, terlihat ia masih menahan kantuk karena semalam juga begadang denganku.

Aku segera menuju kamar mandi dengan handuk mengalung di leherku, sekitar 15 menit aku selesau membersihkan badan, aku keluar dari kamar mandi dan bergantian dengan haris untuk mandi. Sembari menunggu haris selesai mandi aku bersiap berdandan rapi dari ujung atas hingga ujung bawah, hehe maklum lah kalau seleksi kerja harus terlihat rapi agar menjadi nilai plus.

Tepat Hari ini genap 4 bulan aku mengadu nasib di kota industri terbesar di negeri tercinta ini, entah tak terhitung berap kali aku mengikuti seleksi kerja, tapi hasilnya masih nihil aja, kalo gak lolos di tahap psikotest ya di tahap interview, mau putus asa malu sama orang tua, teman, saudara. Masa udah jauh-jauh dari kampung nyerah gitu aja . “Pantang pulang sebelum mendapat buruan” kata Pepatah orang jawa.

Aku dan haris berangkat tepat pukul 05:45 pagi, perkiraan perjalanan ke lokasi memakan waktu 45 menit, itu pun kalau lalu lintas lancar. Kami berangkat menggunakan jasa ojek online dengan biaya kurang lebih Rp.50.000 satu orang. Memang jauh lokasinya karena berada di luar kota tempat kami tinggal.

Pukul 07:10 kami tiba di lokasi seleksi, telat dari perkiraan, macet nya minta ampun kalo pagi, karena jam sibuk sibuk nya orang-orang memulai aktivitasnya. Seleksi di mulai pukul 07:30 sesuai jadwal yang di infokan kemarin melalui pesan seluler dari pihak perusahaan.

Tahapan demi tahapan seleksi telah usai, kami di persilakan istirahat sembari menunggu hasil seleksi di umumkan. Hati serasa tak tenang, gelisah campur aduk tak sabar menunggu hasil di umumkan. Ku lihat raut wajah yang sama dari peserta yang lain, maklum kita bersaing dari sekian ratus peserta hanya akan menyisakan berapa yang akan di terima bekerja, ibarat mencari jarum di tumpukan jerami.

Tibalah waktunya pengumuman, siap tidak siap harus menerima hasil akhir. Keringat dingin serasa mengalir deras di badanku, suasana hening seketika berubah riuh saat beberapa dari kami harus gugur, termasuk namaku juga harus berakhir. Serasa di patahkan ber ulang-ulang, keringat dinginku mengering bersama keputus asaan yang seoalah di bangkitkan dari kuburnya.

Entahlah pikiranku semakin kacau saat itu, usahaku serasa tak berharga lagi. Sesulit inikah mencari sesuap nasi di negeri sendiri..!! Aku sudah lelah, lelah hati, lelah mental, lelah materi, terkuras hanya untuk memburu gengsi label perusahaan di bawah perdaya yang nyatanya jauh dari harapan.

 

 

 

 

 

Distributor pusat penjualan segala alat listrik tenaga surya. Toko online jual listrik tenaga matahari. Produsen Produk solar sel murah.www.tokosolarcell.net . daftar Paket harga penjualan listrik tenaga matahari

Membaca anda dibatasi, Hanya dengan membayar Rp 230.000 untuk dapat membaca seluruh konten

Pay now, to get full reading

already purchased? Log in

Like

0

Love

0

Haha

0

Wow

0

Sad

0

Angry

0

Artikel Terkait
KKN Desa Penari

Comments (0)

Leave a comment